Dunia Muslim Serukan Perlindungan Masjid Al-Aqsa



MEKKAH (Berita SuaraMedia) – Konferensi internasional Liga Dunia Muslim di Mekkah yang bertajuk "Liga Dunia Muslim – Realitas dan Jelajahi Masa Depan" menyimpulkan dengan sejumlah pengumuman yang menyerukan dialog konstruktif dan perlakuan adil untuk para Muslim.
Para peserta konferensi tersebut menyerukan pada PBB, UNESCO dan organisasi yang lain untuk mencegah Israel melakukan rencananya untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa dan menyita sumbangannya dengan tujuan untuk me-Yahudi-kan sekeliling Masjid tersebut sehingga mereka dapat membangun yang mereka sebut dengan kuil di atas puing-puing Masjid tersebut.

Mereka juga menolak kebijakan pemukiman Israel, yang menjadikan target keberadaan warga Palestina dengan menyita rumah-rumah dan lahan mereka dan mengusir mereka dari negara mereka sendiri.
Dalam komunike akhir mereka, para peserta konferensi tersebut juga menekankan pentingnya mendirikan kursi-kursi untuk studi Islami di Universitas negara-negara dengan minoritas Muslim dengan tujuan untuk mendukung prinsip-prinsip murni Islam, yang menyerukan toleransi, flesibilitas dan moderasi.
Para peserta konferensi memuji-muji keterbukaan internasional Liga Dunia Muslim, yang mereka katakan dipelihara oleh dukungan Raja dan arahannya untuk melaksanakan inisiatifnya dalam dialog antar-agama, yang membantu orang-orang di seluruh dunia belajar lebih banyak tentang Islam.

Mereka juga menyerukan pendirian sebuah institut internasional pada Liga Dunia Muslim, untuk disebutkan atas Raja Abdullah, untuk melatih para oenceramah, Imam dan Mufti dari negara-negara dengan minoritas Muslim sehingga mereka dapat membimbing Muslim di negara-negara tersebut, mengoreksi citra Islam yang telah diubah dari asalnya dan berbagi fakta tentang Islam dan kontribusinya kepada umat manusia.
Para peserta konferensi juga menekankan pentingnya mencapai inisiatif Raja Abdullah tentang dialog antar-agama dan mendesak komunitas internasional dan warga dunia untuk bekerjasama dan bergandengan tangan untuk membuka sebuah lembaran baru hubungan positif untuk mencapai kepentingan umum umat manusia.

Mereka juga memuji interaksi liga tersebut dengan organisasi internasional, yang menonjol di PBB, yang mana Liga tersebut telah menjadi sebuah pengamat dan lagi menjadi anggota dari UNESCO dan UNICEF. Mereka mengatakan bahwa interaksi tersebut telah memperkuat status internasional Liga Dunia Muslim dan memungkinkan Liga tersebut dianugerahi sertifikat Pembawa Pesan Perdamaian dari PBB pada tahun 1985.
Para peserta konferensi juga menyinggung upaya-upaya Liga Dunia Muslim untuk berjuang melawan terorisme dan ekstrimisme dengan menyebarluaskan budaya dialog dan toleransi dan mengarahkan bahwa pendapat Islam mengikuti Kitab Suci Al-Quran dan Sunnah Nabi dan memahami mereka menurut pemahaman dari para leluhur yang layak.

Para peserta konferensi menyayangkan upaya oleh beberapa pihak dan organisasi ekstrimis di Eropa yang menjadikan para wanita Muslim dan jilbabnya sebagai target.
Mereka juga menyerukan pada Konferensi Organisasi Islam (Organization of the Islamic Conference – OIC) untuk mendekati pemerintahan Eropa dan meminta mereka untuk tidak menaruh tekanan pada para wanita Muslim untuk menyerahkan jilbab mereka, yang difirmahkan Allah.
Liga Muslim Dunia (Muslim World League – WML) adalah salah satu dari Islam organisasi non-kepemerintahan yang didirikan pada tahun 1962 di Mekkah.

Menurut berbagai sumber, MWL didanai oleh berbagai negara-negara Muslim namun sebagian besar pendanaan datang dari pemerintah Arab Saudi. Organisasi tersebut diatur oleh dua kantor besar: kantor Sekretaris Jenderal dan Dewan Konstitusi. Dewan tersebut memiliki 60 negara anggota, dengan tiap negara anggota diwakilkan oleh dua anggota yang mana keanggotaan tersebut merupakan sukarelawan.
Salah satu agenda WML yang lain adalah mendukung dialog internasional antar-agama yang akan diadakan di Kerala, India. Sekretaris Jenderal WML Abdullah Al-Turki sebelumnya dalam sebuah pernyataan setelah menemui hakim P.K. Shamsuddin dan Hakim K.A. Abdul Gafoor, pejabat dari Dialog Internasional Antar-Agama India (International Interfaith Dialogue India – IIDI), menyambut baik renacana untuk sebuah konferensi dialog antar-agama di negara bagian India, Kerala pada Desember tahun ini. Al-Turk menunjukkan harapan bahwa konferensi tersebut akan memajukan harmoni antara para pengikut dari berbeda keyakinan.

Kami menjelaskan kepada Al-Turk dan Dr. Rahmatullah Enayatullah, direktur konferensi internasional di MWL, atas konferensi di Kerala. Al-Turki dan Enayatullah telah menjanjikan dukungannya kepada acara tersebut, Abdul Gafoor, wakil ketua IIDI mengatakan. (ppt/iq/wk/nfw) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger