Jejak Islam di Italia
Negara Italia terletak di Eropa bagian selatan. Italia mempunyai sejarah yang sangat panjang. Dahulu di sinilah terdapat kerajaan Romawi pemuja para Dewa sampai Byzantium yang menganut Kristen. Pasukan Muslim yang berasal dari Afrika utara tercatat pernah menguasai kepulauan Sisilia sampai ekspedisi ke Italia utara pada abad ke 8. Bahkan sampai ke kota Roma. Gereja terbesar umat Katolik, Santo Petrus pernah terkuasai, namun tak diambil alih. Seorang anak muda kebangsaan Inggris bernama Alfred yang kemudian menjadi raja Inggris, menjadi saksi sejarah invasi ini. Sayangnya invasi pasukan Muslim ini kurang intensif.
Sehingga daratan Italia lepas dari tangan pasukan muslim.
Walaupun begitu, pengaruh Islam di pulau Sisilia dan Italia sangat terasa sampai sekarang. Bangunan dan benteng peninggalan pasukan muslim di Italia masih berdiri dan sekarang menjadi tempat pariwisata. Selama invasi tersebut Islam banyak memberikan kontribusi bagi kebudayaan Eropa berupa ilmu pengetahuan, seni, sastra, arsitektur dan ilmu pengetahuan lainnya. Islam juga hadir dan bahkan mempengaruhi pemikiran bangsa Eropa di jaman renaissance yang bermula di negara ini. Sampai pada akhirnya, Raja Inggris Roger I mengambil alih pulau Sisilia dari bangsa Arab setelah 200 tahun berkuasa di pulau Sisilia. Maka berakhirlah kekuasaan Islam di negeri itu.
900 tahun kemudian, invasi Islam pun dilakukan kembali ke negara itu. Pertama kali mereka menginjakkan kaki di kota Mazzara del Vallo tahun 1960. Mereka bukan pasukan perang. Tetapi para pekerja, pedagang dan pelajar yang merupakan para imigran modern. Seperti pendahulunya, mereka membawa Syiar Islam ke negeri pizza itu. Sebagian besar dari mereka adalah imigran dari Afrika utara, Albania, Bosnia, Turki, Arab dan dari negara Islam lainnya. Kebanyakan mereka tinggal di pulau Sisilia, Roma, Milan, Turin dan kota-kota besar lainnya. Gelombang imigran muslim pun terus bertambah dan mereka berbaur dengan masyarakat setempat.
Bayangan cerah datang setelah negara Italia memberikan amnesti kepada para imigran, Masjid dan Musholla bertumbuhan, organisasi Islam bermunculan dan mulai berani bersuara, sekolah Islam dan toko makanan halal mulai banyak berdiri. Jumlah Masjid bertambah dari 16 menjadi 400 buah lebih hanya dalam jangka waktu 16 tahun. Syiar Islam pun menyebar dengan pesat. Sampai sekarang, di kota-kota besar dengan mudah kita dapat menjumpai muslimah berjilbab dan warga muslim di jalan-jalan atau di tempat umum lainnya.
Muslim Italia tak luput dari dampak peristiwa 11 September. Kekerasan terhadap warga muslim, kampanye anti Islam dan Islamphobia pun tak terhindarkan seperti yang terjadi di negara-negara Eropa dan Amerika. Namun setelah kejadian tersebut, Al Quran terjemahan bahasa Italia masuk ke dalam daftar buku terlaris di negeri itu. Masjid-masjid di sana mengadakan dialog antara umat dan pemimpin agama. Masjid banyak dikunjungi oleh warga non muslim yang ingin tahu lebih jauh dengan Islam. Jumlah mualaf pun makin meningkat pesat.
Hanya dalam beberapa tahun saja jumlah pemeluk Islam di Italia meningkat sampai dua kali lipat. Sampai saat ini jumlah kaum muslim di sana berjumlah sekitar 1,4 juta jiwa. Memang sangat mengejutkan karena ternyata Islam dapat tumbuh dengan sangat pesat di negara yang sangat Katolik ini. Dan sekarang Islam adalah agama terbesar kedua di Italia. Pertumbuhan inilah yang membuat gentar banyak kalangan di Eropa.
Kesuksesan besar ini makin terlihat ketika para muallaf asli Italia berkerja sama dengan kedutaan Maroko, Arab Saudi dan kaum muslim lainya membangun sebuah masjid raya di kota Roma. Sekarang Masjid dan Islamic Center ini telah berdiri dengan kokoh di ibu kota Italia itu. Masjid ini kini menjadi salah satu masjid terbesar di Eropa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar