Mitos Burung Merpati di Mekkah



Anggunnya Merpati di Sekitar Masjidil Haram dengan Berbagai Mitos dan Cerita Sejarahnya. Burung merpati merupakan jenis unggas kesayangan banyak orang.

Di sekitar Masjidil Haram terlihat banyak sekelompok merpati liar mencari makan di jalanan dan pelataran masjid. Ketika melewati halaman Masjidil Haram, burung merpati dengan jumlah mencapai ratusan beterbangan dan berebut makanan yang sengaja diberikan oleh para jamaah yang berada ditempat itu.

Terkadang burung itu sudah jinak karena walaupun kita berada tak jauh. Burung merpati yang ada di Mekah maupun Madinah ternyata sama dengan Merpati lainnya, tidak mempunyai keistimewaan khusus dibanding dengan merpati lainnya. Tapi merpati Mekkah yang sering dijumpai di halaman Masjidil Haram beda dengan jenis merpati Eropa atau Indonesia. Warnanya unik dan bulunya dihiasi dengan dua garis melintang mirip pangkat seorang perwira dalam ketentaraan.


Diriwayatkan, merpati Mekkah terkait dengan sejarah hijrah Nabi Muhammad SAW. Ketika itu Rasulullah bersama sahabat Abubakar sedang dikejar kaum Quraisy, beliau lalu bersembunyi di Gua Hira untuk menghidar dari pengejaran. Pada saat itulah di pintu gua bersarang laba-laba dan pada saat yang sama ada pula burung merpati sedang bertelur.
Karena melihat pintu gua ditutup laba-laba dan ada merpati bertelur, maka kaum Quraisy memastikan tidak mungkin sesorang bisa bersembunyi di dalam gua, dan Rasulullah dan Abubakar r.a. akhirnya lolos.

Jika berada di tanah suci Mekah, kita dilarang untuk menangkap apalagi berburu burung merpati tersebut, baik dalam ihram maupun tidak. Kecuali setelah berada di luar kota Mekah, itupun bukan untuk yang sedang ihram.

Firman Allah : ““Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan ketika kamu sedang ihram” .

Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Sesungguhnya Allah memuliakan kota Mekkah, maka tidak halal bagi seseorang sebelumku dan juga setelahku. Sesungguhnya dia halal bagiku sesaat dari waktu siang. Tidak boleh dicabut tanamannya, tidak boleh dipotong pohonnya dan tidak boleh diusir binatang buruannya” 

Sebagian penulis sejarah Arab menduga bahwa merpati yang berada di sekitar Baitullah, Mekkah dan Madinah adalah keturunan sepasang merpati yang dulu pernah membangun sarangnya di depan gua tempat Rasulullah saw dan Abu Bakr ash Shiddiq bersembunyi dari kejaran orang-orang Quraisy.

Menurut sebagian orang juga merpati-merpati yang berada di sekitar Mekkah memiliki ciri yang berbeda dari merpati-merpati pada umumnya. Warnanya unik dan bulunya dihiasi dengan dua garis melintang mirip pangkat seorang perwira dalam ketentaraan.
Tampaknya gerombolan merpati yang jinak tersebut mengelilingi ka’bah, berputar-putar sebanyak tujuh kali seolah-olah sedang bertawaf. Mungkin orang menganggap hal itu hanya sebuah kebetulan belaka, tapi kalau kita ingat kembali kepada Kekuasaaan Allah maka kita akan segera menyadari bahwasanya tidak ada hal yang tidak mungkin bagi Allah. Selain itu ada satu kasus lagi yang pasti lebih mencengangkan kita.

Langit Jazirah Arab terkenal dengan beragam jenis burung pemangsa seperti elang dan alap-alap. Merpati adalah mangsa empuk burung elang. Namun anehnya, tak seekor burung elang pun pernah terlihat berputar-putar mengincar merpati sebagai mangsanya.
Penduduk Mekkah pun tidak jauh berbeda, mereka terkenal sangat menyukai kerumunan merpati-merpati ini. Mereka tak pernah merasa terganggu dengan kehadiran merpati-merpati ini, dan bahkan mereka membuat kesepakatan untuk tidak menyembelih burung-burung itu.


Mereka juga suka membiarkan saja merpati-merpati itu masuk ke rumah-rumah mereka seolah-olah itu adalah bagian dari keluarganya. Tak jarang burung-burung itu juga ikut kebagian jatah makanan dari si tuan rumah.

Subhanallah !!! Keajaiban Masjid di Dunia


Masjid adalah rumah tempat ibadah umat muslim .Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.


1 .Kobe Mosque , Jepang

Kobe Mosque merupakan masjid pertama di Jepang.Masjid ini dibangun tahun 1928 di Nakayamate Dori, Chuo-ku.
Kobe berarti gate of God atau gerbang Tuhan.
Tahun 1945, Jepang terlibat perang Dunia Kedua. penyerangan Jepang atas pelabuhan
Pearl Harbour di Amerika telah membuat pemerintah Amerika memutuskan untuk menjatuhkan bom atom pertama kali dalam sebuah peperangan.




Dan Jepang pun kalah. Dua kotanya, Nagasaki dan Hiroshima dibom Atom oleh Amerika. Saat itu, kota Kobe juga tidak ketinggalan menerima akibatnya.
Boleh dibilang Kobe menjadi rata dengan tanah.

Ketika bangunan di sekitarnya hampir rata dengan tanah, Masjid Muslim Kobe tetap berdiri tegak.
Masjid ini hanya mengalami keretakan pada dinding luar dan semua kaca jendelanya pecah.
Bagian luar masjid menjadi agak hitam karena asap serangan bom. Tentara Jepang yang berlindung di basement masjid selamat dari ancaman bom,
begitu juga dengan senjata-senjata yang disembunyikannya. Masjid ini kemudian menjadi tempat pengungsian korban perang.

Kekokohan Masjid Kobe diuji lagi dengan Gempa Bumi paling dahsyat tahun 1995. Tepatnya pada pukul 05.46 Selasa, 17 Januari 1995.

Gempa ini sebenarnya bukan hanya menimpa Kobe saja, tapi juga kawasan sekitarnya seperti South Hyogo, Hyogo-ken Nanbu dan lainnya.
 

Gempa bumi besar Hanshin-Awaji merupakan gempa bumi terburuk di Jepang sejak Gempa bumi besar 
Kanto 1923 yang menelan korban jiwa 140.000 orang.
Namun hingga kini masjid Kobe tetap berdiri kokoh dan tegak,
seakan tidak tergoyahkan meski didera berbagai bencana. Semoga dakwah Islam di Jepang setegar masjid ini.



 2 . Masjid turki




Masjid ini terdapat di Turki Barat, yang terlihat tetap berdiri tegak diantara bangunan-bangunan lain yang runtuh.Kejadian gempa bumi di Golcuk Turki ini terjadi pada tahun 1999 yang menewaskan sekitar 6000 orang.


 3 . Masjid Jabalurrahman, Mentawai


Masjid ini berdiri sekitar tahun 1960 silam.
masjid Masjid Jabalurrahman sama sekali tidak tersentuh tsunami pada malam itu. Padahal, lokasinya tidak jauh dari pantai.
 

Sedangkan rumah-rumah warga di sekitar masjid rata dengan tanah.
Masjid inilah yang menjadi tempat perlindungan masyarakat saat gelombang besar datang.
Seperti mukjizat, air laut hanya sampai di teras masjid. Di luar masjid,
tsunami menghindar dari masjid. "Sepertinya, di masjid air terbelah, sehingga lantai masjid pun tidak basah sama sekali,"
"kata salah seorang saksi warga dusun mentawai yg bernama zulfikar".

 

 4 . Masjid Al Barkah , Situ Gintung





Masjid Al Barkah kokoh berdiri. Ajaib, terjangan air bah dan lumpur tidak membuat rumah ibadah itu roboh.
Padahal pemukiman di sekitar masjid luluh lantak dihantam banjir jebolnya tanggul Situ Gintung. Di lokasi Situ Gintung, Cireundeu, Tangerang hanya sedikit tembok bangunan masjid itu saja yang tampak rusak.



 5 . Masjid Haiti (At-Tauhid di Port-au-Prince)


Menurut seorang Muslim yang berhasil ditemui di Masjid Al-Tauhid,
pada pagi hari tanggal 20 Januari, seusai shalat Shubuh, sekelompok Muslim berbaring tidur-tidur ayam di Masjid. "
 

Kami beristirahat sejenak, tapi kemudian terasa getaran hebat.
Semua orang mulai berteriak Syahadat dan bergegas ke jalan. Segala puji bagi Allah, tidak ada yang mengerikan terjadi pada Masjid,
ketika semua bangunan runtuh. Masjid berdiri kokoh di celah-celah, bahkan tidak sedikitpun bergoyang." kata seorang juru bicara.

Selain Masjid Al-Tawhid, yang tidak terkena gempa dan masih berdiri kokoh juga adalah Masjid Al-Fatihah juga di Port-au-Prince.





6 . Masjid Baiturrahman,aceh



Masjid Raya Baiturrahman seakan menjadi saksi bisu peristiwa kelam yang telah meluluhlantakkan
wilayah Provinsi Aceh beserta seluruh isinya pada 26 Desember 2004.
Masjid yang terletak di tengah Kota Banda Aceh ini merupakan satu bukti kebesaran Tuhan yang tetap kokoh dan berdiri tegak
kendati gempa dan gelombang tsunami berkekuatan 9,0 skala richter melanda.

Masjid Raya Baiturrahman menjadi tempat menyelamatkan diri bagi warga yang berlindung di rumah Allah tersebut.
Meski gelombang tsunami yang terjadi saat itu tingginya mencapai puluhan meter,
airnya hanya masuk ke halaman masjid sebatas pinggang dan tidak sampai masuk ke dalam bangunan masjid.

Seluruh bangunan yang ada di kiri dan kanan masjid tenggelam, kecuali yang ketinggiannya di atas 20 meter,
dan semuanya rusak. Utuhnya masjid ini seharusnya menambah keyakinan bagi umat manusia, khususnya umat Islam untuk mempertebal keimanannya,
karena kuasa-Nya sudah ditunjukkan dengan menjaga tempat ibadah bagi pengikut Nabi Muhammad tersebut.

Powered By Blogger